Minggu, 27 April 2014

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

       Banyak yang telah berubah di Australia sejak penduduk aslinya yang disebut kaum Aborigin Australia hidup dalam sistem sosial yang kompleks, dengan tradisi yang mencerminkan hubungan yang kuat dengan tanah air dan lingkungannya. Sejak masa itu sampai kedatangan penjelajah Eropa pertama, para narapidana, pemukim bebas dan para imigran yang lebih baru datang, Australia telah mengalami masa depresi, perang dan skandal politik; menciptakan kota-kota yang dinamis dan legenda ‘the bush’ (pedalaman) serta 'Aussie battler' (pejuang Australia); menyediakan kehidupan baru bagi orang-orang dari seluruh belahan dunia; dan mengalami penurunan serta kebangkitan kembali budaya penduduk aslinya.



2. Rumusan Masalah
  1. Jelaskan Latar Belakang terbentuknya Negara Australia?
  2. Sejak kapankah penduduk asli Australia menghuni benua itu?
  3. Mengapa Cook disebut “Columbus Australia”???

---------------------------------------------------------------------------------------------------- 
BAB II
PEMBAHASAN


a. Sejarah Sebelum Abad ke 20
       Penduduk asli Australia yang dikenal sebagai kaum Aborigin Australia, memiliki sejarah budaya yang terpanjang di dunia, sejak zaman Es yang terakhir. Meskipun misteri dan perdebatan mengaburkan banyak aspek dalam prasejarah Australia, secara umum diakui bahwa manusia pertama berkelana melintasi lautan dari Indonesia sekitar 70.000 tahun yang lalu.
       Bangsa Eropa mulai menjelajahi Australia di abad 16; pertama para navigator Portugis diikuti oleh para penjelajah Belanda dan disusul oleh pengusaha sekaligus bajak laut Inggris William Dampier. Kapten James Cook berlayar menelusuri seluruh panjang pantai timur di tahun 1770, lalu berhenti di Botany Bay di tengah perjalanannya; dan tak lama kemudian ia mengklaim benua ini untuk Inggris dan menamakannya New South Wales.
      Di tahun 1779, Joseph Banks (seorang naturalis dalam armada Kapten Cook) mengusulkan cara agar Inggris dapat mengatasi masalah kepadatan di penjara-penjaranya dengan mengirimkan narapidana ke New South Wales. Di tahun 1787, armada pertama berlayar menuju Botany Bay, terdiri dari 11 kapal dan 750 narapidana pria maupun wanita. Armada ini tiba tanggal 26 Januari 1788, tapi segera berpindah ke utara ke Sydney Cove, yang memiliki tanah serta air yang lebih baik. Bagi para pendatang baru ini, New South Wales merupakan tempat yang panas, keras dan buruk, dan ancaman kelaparan menghantui koloni ini selama bertahun-tahun. Untuk berjuang melawan alam dan pemerintah yang penuh tekanan, orang-orang Australia baru ini membentuk sebuah budaya yang kemudian menjadi dasar dari legenda 'Aussie battler’ .
       Dalam beberapa dekade kemudian, datanglah para pemukim bebas yang tertarik ke Australia, tapi penemuan emas di 1850-anlah yang secara permanen mengubah koloni ini. Arus imigran yang besar dan beberapa penemuan emas yang besar mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengubah struktur sosial di koloni. Kaum Aborigin terusir paksa dari tanah suku mereka, saat para pendatang merebut tanah untuk pertanian atau pertambangan.
       Di akhir abad ke 19, banyak orang yang mengagungkan daerah pedalaman atau ‘the bush’ (yaitu daerah yang jauh dari kota) dan orang-orangnya. Forum besar untuk 'nasionalisme pedalaman' ini adalah majalah Bulletin yang sangat populer. Halaman-halamannya penuh dengan humor dan sentimen terhadap kehidupan sehari-hari dan para penulis yang terkenal adalah legenda pedalaman Henry Lawson dan 'Banjo’ Paterson.
Sejarah Abad ke Dua Puluh
       Australia menjadi nagara saat federasi dari koloni-koloni yang terpisah terbentuk pada tanggal 1 Januari 1901. Tentara Australia turut berperang bersama Inggris dalam Perang Boer dan PDI. Negara ini terpukul berat oleh masa Depresi, saat harga untuk wol dan gandum (dua produk utama dalam ekonomi) jatuh. Di tahun 1931, hampir sepertiga pencari nafkah menjadi pengangguran, dan kemiskinan pun merajalela. Namun, di tahun 1933, perekonomian Australia mulai pulih. Saat PDII pecah, balatentara Australia turut berjuang bersama Inggris di Eropa, namun Amerika Serikat-lah yang membantu melindungi Australia dari serbuan pasukan udara Jepang, dengan mengalahkan mereka di Perang Laut Coral.
       Setelah PDII, datanglah arus imigrasi dari Eropa, yang memberikan sumbangsih besar terhadap negara, menghidupkan kembali budaya dan memperluas wawasan pandang Australia. Era pasca perang ini merupakan saat-saat booming di Australia, karena adanya permintaan yang tinggi terhadap bahan baku mentah. Australia mengikuti Amerika Serikat dalam Perang Korea, dan di tahun 1965 mengirimkan pasukan untuk membantu AS di Perang Vietnam, meskipun dukungan terhadap keterlibatan Australia ini tidaklah menyeluruh. Masalah bagi banyak pemuda Australia adalah wajib militer yang diterapkan dalam tahun 1964.
Kerusuhan akibat wajib militer ini merupakan salah satu faktor naiknya partai Buruh Australia (Labor Party) ke jenjang kekuasaan di tahun 1972, di bawah kepemimpinan Gough Whitlam. Pemerintahan Whitlam menarik pasukan Australia dari Vietnam, menghapuskan biaya pendidikan tinggi dan dinas nasional, menerapkan sistem perawatan kesehatan yang gratis dan tersedia untuk umum, serta mendukung hak tanah bagi masyarakat Aborigin.

       Namun demikian, pemerintahan ini mendapat tentangan dari Senat dan berkembangnya isu salah manajemen. Tanggal 11 November 1975, gubernur jenderal (perwakilan kerajaan Inggris di Australia) membubarkan parlemen dan membentuk pemerintah sementara yang dipimpin oleh ketua Partai Liberal, Malcolm Fraser. Langkah ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh gubernur jenderal. Koalisi partai Liberal yang konservatif dengan Partai Tanah Air Nasional memenangkan pemilu berikutnya. Pemerintahan partai Buruh baru kembali di tahun 1983, saat mantan pemimpin serikat pekerja, Bob Hawke, berhasil memenangkan partainya.

b. Sejarah modern dan Australia masa kini
       Setelah menjabat selama 11 tahun di pemerintahan, Partai Liberal Australia yang dipimpin oleh John Howard tidak terpilih lagi di Pemilu 2007.Dari Partai Buruh, Kevin Rudd dilantik sebagai Perdana Menteri Australia yang ke-26 pada tanggal 3 Desember 2007.
       Australia memiliki sistem pemerintahan parlemen dua tingkat, berdasarkan sistem Westminster. Terdapat tiga tingkat pemerintahan: federal, negara bagian dan lokal. Parlemen federal terdiri dari Dewan Perwakilan (House of Representatives) dan Senat. Partai yang menduduki jumlah kursi terbanyak di Dewan Perwakilan akan membentuk pemerintahan.
       Di paro terakhir abad 20, satu bagian dari budaya dan sejarah Australia yang kurang dikenal mulai muncul dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas, khususnya melalui seni, sastra dan film; dan sebagai akibatnya, ikon ‘battler’ menjadi semakin kurang relevan. Para imigran membawa kisah, budaya dan mitos-mitos mereka sendiri, untuk berbaur dengan kalangan kolonial Australia. Juga ada pengakuan yang sudah lama ditunggu, yaitu Aborigin Australia merupakan fundamental dari definisi sejati budaya nasional masa kini.

       ‘Impian Besar Australia’ yaitu memiliki rumah, yang dimulai di masa keemasan di tahun 1950-an, terus berlanjut dan menghasilkan suburbanisasi besar-besaran di kota-kota Australia, khususnya di Sydney dan Melbourne. Arsitektur Australia masa kini sebenarnya tidak memiliki gaya yang khas, dan tren dari luar negeri seringkali mendominasi proyek-proyek pembangunan besar. Dalam banyak hal, bangunan ‘modern’ yang paling menarik sebenarnya merupakan daur ulang bangunan bergaya Victoria atau dari era lainnya. Meskipun demikian tetap ada pengecualian, dan yang terkenal antara lain Convention Centre di Darling Harbour Sydney, Melbourne Museum, serta Cultural Centre di Uluru-Kata Tjuta National Park di bagian tengah Australia, yang didesain sesuai konsultasi dengan dengan pemilik tradisional cagar alam tersebut. Kompleks Federation Square Melbourne, dengan bentuk geometriknya yang tajam, mencerminkan arsitektur modern yang penuh tantangan, tepat di jantung kota.

       Sehatnya perekonomian saat ini terbukti dari dolar Australia yang relatif tinggi, peningkatan perdagangan dengan Cina dan beberapa keuntungan yang tinggi dan mencetak rekor pada bisnis-bisnis setempat. Semua ini dibarengi dengan inflasi dan angka pengangguran yang rendah. Namun, di sisi negatifnya adalah meningkatnya defisit perdagangan negara sampai $20 miliar, hutang rumah tangga rata-rata yang melonjak tinggi dan harga perumahan di pusat urban yang semakin tak terjangkau.

c. Faktor-Faktor Yang Mendorong Gerakan Federasi
       Ketika Australian colonies government act di keluarkan oleh pemerintahan Inggris,di Australia telah berdiri empat koloni yang satu dengan yang lain terpisah, yaitu new south wales sebagai koloni yang tertua, Tasmania yang sejak 1825 dipisahkan dari New South Wales, Australia barat yang berdiri sejak tahun 1829 namun karena berbagai masalah tumbuh dan berkembnagnya dengan sangat lambat, dan Australia selatan yang berdiri sejak tahun 1836 berdasarkan teori kolonisasi yang rasional. Dengan dinyatakan secara eksplisit dalam undang-undang itu bahwa Victoria dipisahkan dari new south wales, maka jumlah koloni yang masing-masing brdiri sendiri bertambah menjadi lima.
       Sesungguhnya pada tahun 1847, Earl Grey, menteri urusan jajahan pada waktu itu, telah menyadari perlunya penanganan kepentingan bersama di antara koloni-koloni yang berbeda-beda di Australia itu. Misalnya bea ekspor dan impor, lalu lintas surat-surat pos, dan organisasi transport.
       Pada tahun 1850 rancangan undang-undang tentang pembentukan General Assembly of Australia itu diserahkan kepada parlemen Inggris. Ide yang menjurus kepada pembentukan federasi itu tidak menarik, baik bagi koloni-koloni Inggris di Australia maupun bagi perlemen Inggris, khususnya House of Lords. Sementara itu Earl Grey juga tidak terlalu gigih memperjuangkannya. Akhirnya rancang itu di tolak oleh parlemen Inggris.
Dorongan untuk bersatu itu dating juga dari organisasi para pekerja yang di Australia disebut trade union. Berbagai terde union di koloni-koloni yang berbeda itu menghendaki keseragaman aksi terhadap tenaga kerja cina. Jumlah jam kerja perhari, serta perlindungan hak asasi mereka.
       Perkembangan alat-alat perhubungan serta hal-hal yang berkaitan dengan surat-surat pos, juga mendorong persatuan. Dalam kaitan dengan perkembangan alat-alat perhubungan ini., Clack, (1986) menceritakan saat penyambungan rel kereta api antara New South Wales dengan viktoria, dan juga antar koloni yang lain. Demikian juga penyambungan jaringan telepon antar ibu kota antar koloni di Australia tersebut.


d. Mewujudkan Federasi Australia
       Dalam dua decade terakhir abad ke-19 banyak politisi kenamaan dari dua koloni-koloni di Australia memprakarsai pembentukan satu bangsa Australia.
Hasil referendum di empat koloni tersebut pada tahun 1898 diperoleh hasil sebagai barikut:
  1. Viktoria, Australia Selatan dan Tasmania menyetujui system pemerintahan sebagaimana digariskan dalam konsep konstitusi yang di hasilkan oleh konvensi kedua.
  2. Mayoritas rakyat di empat koloni menghendaki system pemerintahan baru dalam pembentukan federasi
  3. Sekalipun mayoritas rakyat di empat koloni menghendaki system pemerintahan yang baru itu, namun referendum ini tergolong gagal karena New South Wales tidak berhasil mencapai jumlah dukungan yang ditetepkan.


       Koloni-koloni yang lain merasa bahwa federasi tanpa New South Wales merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Perasaaninilah yang mendorong mereka menyetujui beberapa amandemen dalam pertemuan kepal-kepal pemerintahan yang diadakan sesuadah referendu tersebut.

       Pada tahun 1899 diadakan referendum yang kedua. Kali ini lima koloni menyelenggarakan referendum, dan hasilnya adalah :
Mayoritas penduduk di lima koloni menyetijui federasi dengan konstitusi yang sudah mendapat amandemen
Jumlah suara yang di setujui di New Soulth Wales melebihi jumlah yang ditentukan, sehingga referendum ini berhasil menggolkan gerakan federasi.

       Tanpa menunggu Australia Barat, kelima koloni mengirimkan rancangan konstitusi federasi itu ke Inggris untuk disahkan oleh parlemen Inggris. Pemerintahan Inggris dalam tahun 1900 mengeluarkan undang-undang yang mengijinkan pembentukan federasi tanpe Australia Barat. Undang-undang ini disebut Australian Commonwealth act. Sementara itu Australia barat mengadakan referendum dan hasilnya adalah 44.800 setuju, dan 19.601 menolok. Dengan hasil ini maka Australia Barat bergabung dalam federasi. Dengan demikian, ketika commonwealth of Australia menjadi kenyataan, federasi itu meliputi enam koloni yang nantinya menjadi Negara bagian.

      Demikian akhirnya gerakan persatuan di Australia berhasil setelah 50 tahun lamanya hidup terpecah-pecah.the commonwealth of Australia menjadi kenyataan pada tanggal 1 Januari 1901 kurang lebih tiga minggu sebelum ratu viktoria meninggal. Pada tanggal 9 Mei 1901 raja Edward VII, di wakili oleh anaknya Duke Of York membuka secara siding secara resmi sidang pertama parlemen federal di Melbourne. Perdana menteri perteme untuk federasi yang baru lahir ini adalah Edmund Barton. Melbourne sementara menjadi tempat kedudukan pemerintahan federal sampai kemudian dipindahkan ke Canberra pada tahun 1927.

e. Sistem Pemerintahan
       Commonwealth of Australia terdiri dari enam bagian. Sebagaimana telah di utarakan di muka, konvensi federal tahun 1897 memilih sistem pemerintahan yang mirip dengan Amerika Serikat. Kekuasaan mana yang diserahkan kepada pemerintah sentral ( federal) di tetapkan secara tegas, dan sisanya berada pada Negara bagian atau state. Dengan demikian di Australia terdapat dua susunan pemerintahan, yaitu pemerintahan sentral atau pemerintahan federal dan pemerintahan Negara bagian.

        Sistem pemerintahan federal dalam garis besar dapat dideskripsikan sebagai berikut :
  1. Commonwealth of Australia di dasarkan pada konstitusi tertulia yang hanya bisa diubah melalui referendum.
  2. Kepala Negara, yang resminya memegang kedaulatan atas Australia adalah Gubernur Jendral sebagai wakil raja/ratu Inggris. Dalam praktek pemerintahan sehari-hari, gubernur jendral hanya sebagai lambing, karena pemerintahan sehari-hari di pimpin oleh perdana menteri.
  3. Parlemen terdiri dari dua badan, senate dan house of refresentatives. Senat merupakan wakil Negara-negara bagian.
  4. Untuk memimpin pemerintahan, gubernur jendral mengundang orang yang secara mayoritas mendapat dukungan dari house of representatives, untuk diangkat menjadi perdana menteri.
  5. Perdana menteri yang harus seorang anggota house of representatives memilih menteri-menteri yang juga harus anggota house of representetives atau senate.
  6. Perdana menteri dan cabinet menyelenggarakan pemerintahan sehari-hari, membuat keputusan politik dan melaksanakanya, dan juga mempersiapkan rancangan undang-undang untuk di ajukan kepada parlemen.
  7. Suatu rancangan harus didiskusikan dengan senate dan house of representatives. Suatu undang-undang harus di setujui oleh kedua badan perlemen tersebut dan di tanda tangani oleh Gubernur Jenderal.
  8. Gubernur jenderal berhak untuk memberhentikan perdana menteri walaupun mendapat dukungan dari mayoritas house of representatives, lalu mengangkat perdana menteri yang baru.


Pemerintahan di Negara bagian, nampaknya di susun meniru sistem yang berlaku di Inggris .
  1. Tiap Negara bagian di kepalai oleh gubernur yang mewakili gubaernur Jenderal.
  2. Parlemen di Negara-negara bagian terdiri dari dua badan kecuali di queensland hanya terdiri dari satu badan
  3. kepala pemerintahan di Negara bagian di sebut premier yang dalam bahasa Indonesia juga diterjemahkan perdana menteri


Bidang-bidang yang menjadi tanggung jawab, pemerintah Negara bagian :
  1. Pendidikan, meliputi oendidiakn dasar, menengah, serta pendidikan guru
  2. pembinaan hukum dan ketertiban masyarakat
  3. pembanguna, yang meliputi penjualan tanah dan proyek-proyek bangunan
  4. pemeliharaan dan perlindungan lingkungan hidup
  5. penyediaan jasa listrik, gas, air, dan sanitasi
  6. perumahan rakyat
  7. kesehatan, termasuk penyediaan rumah sakit dan perawatan
  8. transportasi local


f. Partai Politik
       Di Australia hanya ada tiga partai utama, yaitu Partai Buruh Australia, Partai Liberal, dan partai country. Partai liberal dan partai country biasanya sling mendukung dan bergabung atau berkoalisi menghadapi partai Buruh , karena itu dalam berbagai literatur, keduanya disebut Non-Labor atau Non-Labor Coalition.
       Ketiga partai menitik beratkan dukunganya pada system pemerintahan yang didasarkan pada pemilihan biasa secara rahasia. Berkaitan de3nga usaha masing-masing untuk memperoleh kekuasaan, kedua pihak. Partai Buruh dan koalisi liberal-country, sering menuduh pihak lain berbuat di luar system parlemen untuk mencapai tujuannya.
       Demikianlah ketiga partai politik itu silih berganti memegang pemerintahan. Kemenangan salah satu partai politik dalam pemilihannya, tidak hanya ditentukan oleh anggotanya akan tetapi sering kali ditentukan oleh para pemilih yang terkenal dengan sebutan floating voter. Mereka ini menentukan pilihan setelah mengetahui lewat kampanye, program partai man yang cocok dengan kepentingannya. Dengan kata lain bahwa partai mana yang berhasil meraih kelompok floating voter ini kemungkinan dapat memenangkan pemilihan.
       Pada tahun 1954, dalam tubuh partai Buruh terjadi perpecahan sehingga lahir partai buruh demokratis. Partai ini di bentuk sebagai partai yang anti komunis, dan menarik anggota-anggotanya dari kelompok indutri. Partai ini yakin nagwa partai buruh Australia sudah disusupi oleh paham dan orang-orang komunis yang menyebabbkan partai tersebut terlalu radikal untuk ukuran Australia. Partai buruh demokratis ini mampu bertahan selam 24 tahun : tahun 1978 partai ini dinyatakan bubar.
Pada tahun 1977 suatu partai baru lahir lagi di Australia. Namanya adalah partai Demokrat Australia. Partai ini didirikan oleh pendukung-pendukung Partai Buruh dan partai Liberal yang merasa yakin mempunyai sudut pandang yang sangat dekat, dank arena itu bersatu membentuk satu partai.

g. Kepercayaan kaum aborigin akan suatu benua yang abadi
       Kaum Aborigin di Australia diperkirakan tiba di sini dengan perahu dari Asia Tenggara pada saat Abad Es terakhir, yaitu setidaknya 50.000 tahun yang lampau. Di masa penjelajahan dan bermukimnya bangsa Eropa, sekitar satu juta orang Aborigin telah tinggal di benua ini sebagai pemburu dan pengumpul makanan. Mereka terbagi dalam 300 klan dan berbicara dalam 250 bahasa dan 700 dialek. Setiap klan mempunyai hubungan spiritual dengan tanah tertentu, tapi juga berkelana jauh untuk berdagang, mencari air dan hasil bumi musiman, serta untuk mengadakan ritual dan pertemuan totemik.
       Meskipun tanah air mereka sangat beragam – mulai dari gurun pedalaman dan hutan hujan tropis sampai pegunungan bersalju – semua orang Aborigin memiliki kepercayaan yang sama mengenai “Dreamtime” atau “Masa Impian”, sebuah alam magis yang abadi. Menurut mitos kaum Aborigin, para leluhur roh totem membentuk seluruh aspek kehidupan saat Masa Impian penciptaan dunia. Para leluhur roh ini senantiasa menghubungkan fenomena alam, dan juga masa lalu, masa kini dan masa depan, melalui semua aspek budaya Aborigin.


---------------------------------------------------------------------------------------------------- 
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
       Sejarah Australia dimulai ketika manusia pertama migrasi ke Australia dari utara, sekitar 40.000-50.000 tahun yang lalu. Periode ini disebut sebagai prasejarah Australia. Sejarah tertulis pertama Australia dimulai ketika orang-orang Eropa pertama kali melihat negara ini. Dan kemudia dibagi lagi menjadi dua periode: sebelum dan sesudah dia menjadi dominion dari Kekaisaran Britania pada 1901.

b. Saran
       Demikianlah makalah ini saya buat, semoga dapat mejadi bahan pelajaran untuk mengetahui tentang sejarah terbentuknya Australia. Atas kritik dan saran yang mendukung untuk perbaikan makalah ini kami ucapkan terima kasih.

PERKEMBANGAN POLITIK LUAR NEGERI AUSTRALIA


Australia merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah menarik. Australia bisa maju seperti sekarang ini tidak terlepas dari peran serta negara maju yang menjadi negara induknya terdahulu yaitu Inggris. Inggris merupakan negara induk Australia karena Australia pada awalnya adalah daerah koloni milik Inggris. Selain itu, hubungan luar negeri Australia dengan negara tetangga juga merupakan faktor penting yang menjadikan Australia seperti sekarang ini.
            Pada awal berdirinya Commonwealth of Australia, merupakan tonggak sejarah baru bagi Australia. Saat itu adalah suatu era, dimana enam koloni yang berdiri sendiri secara terpisah-pisah, bergabung menjadi satu yang kemudian disebut sebagai Federasi Colonial. Saat itu satu bangsa siap untuk lahir yaitu Australia. Pada masa itu Australia memiliki wewenang untuk mengatur kedaan negaranya sendiri dan terbebas dari Inggris. Namun Australia belum mampu untuk menjalankan negara itu sendiri, Australia masih membutuhkan bantuan dari negara induknya yaitu Inggris.
Untuk urusan dalam negeri, Australia telah diberi kemerdekaan oleh Inggris. Namun urusan luar negeri Australia masih memerlukan pengawasan dari pemerintah Inggris. Semua hubungan bangsa lain masih harus diatur oleh pemerintah Inggris. Pada saat itu lahirlah pendapat dari kalangan pemerintah Federal Australia bahwa “tidak ada perbedaan kepentingan antara Australia dengan Inggris”. Namun akhirnya pendapat ini dipatahkan karena adanya kepentingan Australia akan suatu pulau yaitu Irian. Keadaan ini telah di sadari lebih dulu oleh Quensland. Akibat dari letak yang jauh dari Inggris, Australia tidak banyak mendapat dukungan dari Inggris untuk mempertahankan maupun menduduki Quensland. Akibat dari adanya keadaan yang demikian, pemerintah Australia mulai berfikir bagaimana caranya mereka mempertahankan diri tanpa selalu mengharapkan bantuan dari Inggris.


            Pada tahun 1907, Australia diberi status dominion. Dengan demikian statusnya sebagai koloni Inggris mulai ditinggalkan. Status dominion ini memungkinkan Austalia untuk mulai memikirkan sendiri urusan hubungan luar negerinya. Untuk selanjutnya Australia tidak lagi ditangani oleh Inggris dalam melakukan hubungan luar negerinya. Dan pada tahun 1909, Australia mengeluarkan undang-undang yang disebut The Defence Act. Australia mulai mengambil inisiatif sendiri pembinaan pertahanannya.

1.      Australia pada Masa Perang Dunia I

·         Selama perang dunia pertama berlangsung. Australia selalu berada dibelakang Inggris. Inggris selalu membantu Australia terutama di bidang militer. Australia masih bersandar pada angkatan bersenjata milik Inggris yang dikenal baik dalam urusan berperang.
Alasan Inggris selalu membantu Australia karena:
a)      Australia merupakan negara bekas koloni Inggris, meskipun sudah berdiri sendiri namun ikatan tersebut masih terjaga.
b)      Rakyat dan pemerintah Australia tidak merasa keberatan atas campur tangan Inggris terhadap politik luar negerinya.
c)      Pada saat itu angkatan perang Australia relatif masih sangat lemah dan kecil.
d)     Australia membutuhkan perlindungan dan bantuan Inggris untuk kemanan serta pertahanan wilayahnya.
·         Dalam perang dunia pertama, Australia berperang menghadapi beberapa negara, yaitu:
a)      Tahun 1914, Australia menghadapi Jerman di New Guinea dan pada saat itu pula Guinea menyerah.
b)      Pasukan Australia diberangkatkan menuju Timur Tengah dan kawasan Eropa untuk membantu pasukan Inggris melawan pasukan Jermen, Australia dan Turki. Pada 9 November 1914, pasukan Australia berhasil menenggelamkan kapal Emden (kapal perang Jerman) yang berada di Samudra Hindia.
c)      ANZAC yaitu pasukan gabungan Australia dan New Zealand Army Corps, bersama-sama dengan pasukan Inggris dan Perancis bermaksud membantu Rusia yang pada saat itu mengalami tekanan dari pihak Jerman. Namun upaya ini mengalami kagagalan.
Setelah perang dunia pertama usai, timbul kesadaran dalam diri rakyat Australia bahwa Australia berhak disejajarkan dengan negara-negara lain yang sudah lama berdiri. Perdana menteri Australia, William Highes mendesak agar Australia diakui dan memiliki hak yang sama dengan bangsa merdeka lainnya. Dan pada akhinya tuntutan Highes tersebut dikabulkan oleh Inggris. Untuk pertama kalinya Australia mendatangani perundingan perdamaian Versailles. Dan ketika Liga Bangsa-Bangsa di bentuk, Australia ikut menjadi anggota di dalamnya.
Pada tahun 1931, Atatue Of West Minster secara resmi mengakhiri kekuasaan Inggris. Dengan demikian Inggris tidak lagi berkuasa untuk mengawasi hubungan luar negeri Australia. Namun Australia masih tetap mengandalkan Inggris dalam kepentingan luar negerinya.
2.      Australia pada Masa Perang Dunia II
Perang Dunia II diawali dengan serangan Jerman terhadap Polandia pada tanggal 1 September 1939. Tidak lama kemudian Inggris menyatakan perang terhadap Jerman, dan Australia siap membantu Inggris. Dua tahun setelah meletusnya Perang Dunia II, Jepang menyerang pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbor (7 Desember 1941). Serangan Jepang ini melibatkan Amerika Serikat secara langsung dalam Perang Dunia II. Kemudian Jepang berhasil menguasai Malaya, Filipina, dan Indonesia. Serangan Jepang ini merupakan ancaman langsung bagi Australia. Australia meminta perlindungan angkatan laut dan angkatan udara kepada Amerika Serikat. Dan Australiapun dapat menghindari serbuan Jepang.

3.      Hubungan Luar Negeri Australia Pasca Perang Dunia II
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, banyak terjadi perubahan di seluruh bagian dunia. Perubahan yang menonjol adalah banyaknya daerah di Asia dan Afrika yang awalnya dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa telah terlepas dan merdeka. Berakhirnya Perang Dunia II membuat Inggris kehilangan koloninya di Asia dan Inggris Raya, mengalami kemunduran.
            Perubahan-perubahan ini, berpengaruh pada politik luar negeri Australia. Australia yang pernah mendapat bantuan Amerika dalam menghindari serangan Jepang, telah membuat Australia perlahan-lahan lepas dari Inggris. Pada tahun 1951, Australia mulai mengadakan kerjasama dengan New Zealand dan Amerika Serikat. Kerjasama ini menghasilkan perjanjian yaitu perjanjian ANZUS TREATY. Perjanjian ini adalah perjanjian pertama yang di tandatangani Australia tanpa campur tangan Inggris.
            Berakhirnya Perang Dunia II ini menyadarkan Australia bahwa negaranya berada di wilayah Asia, khususnya wilayah Asia Tenggara, dan terletak di Pasifik. Dengan munculnya kesadaran tersebut, Australia mulai memiliki keinginan untuk menjalin hubungan baik dengan negara tetangganya. Pada tahun 1950, Australia berkeinginan untuk menderikan suatu organisasi yang menjadi wadah bagi negara-negara Asia (Asia Selatan dan Asia Tenggara) yang disebut dengan Colombo Plan.
            Latar belakang berdirinya Colombo Plan adalah adanya kesadaran bahwa kepentingan penduduk Asia meliputi kepentingan seperempat penduduk dunia. Colombo memiliki dua program pokok yaitu Economic Development Programmed dan Technical Cooperation Sceheme. Hasil yang telah ada dari program tersebut adalah adanya peningkatan dalam bidang produksi pertanian, pengairan, dan perluasan tanah yang di olah. Technical Cooperation Scheme bertidak sebagai penyedia para ahli untuk memberikan latihan bagi teknisi-teknisi dan member bantuan dalam berbagai proyek pembangunan. Selain itu para teknisi juga mendapat kesempatan mengikuti pendidikan dan latihan khusus di Australia. Walaupun Australia masih terikat oleh Inggris dalam British Commonwealth Of Nations, namun ikatan Inggris semakin longgar. Inggris tidak lagi menjadi partner dagang utama Australia, karena Australia lebih memilih Jepang dan negara-negara asean sebagai partner dagangnya. Sebagai negara yang ikut menanda tangani piagam PBB, Australia mulai aktif dalam berbagai kegiatan badan internasional.






4.      Hubungan Luar Negeri Australia dengan Negara Lain
Sebagai negara yang merdeka, Australia memiliki tugas utama memberikan kesejahteraan, keamanan dan kedamaian terhadap warga negaranya juga penduduk dunia. Tugas tersebut bisa diwujudkan dengan cara membina baik dengan negara lain.
Kebijakan luar negeri Australia sejak awal pada dasarnya cenderung berkiblat pada Inggris dan Amerika Serikat, mengikuti ikatan moral dan tradisi nasionalnya dalam menjalankan politik luar negerinya. Australia memberi perhatian khusus kepada Cina, Jepang, dan negara-negara Asean, Selandia Baru, Papua Nugini, dan negara-negara Pasifik Selatan.
            Australia juga memberi pandangan secara istimewa terhadap Asean karena organisasi regional negara-negara Asia Tenggara ini dapat dianggap sebagai The Stabilizing Factor di Asia Tenggara. Kerjasama dengan Asean merupakan salah satu tiang politik luar negeri Australia. Asean dianggap kelompok yang mempunyai prospek hubungan ekonomi yang cerah dan dinamis. Dioalog Australia-Asean dimulai sejak tahun 1974. Pada tahun 1978, dibentuk forum Australia-Asean Consultative Meeting yang mengadakan kegiatan pertemuan secara berkala.
            Dengan negara-negara kawasan Pasifik Selatan, Australia juga mempunyai kepentingan strategis, politis, dan ekonomis yang semakin meningkat. Australia menganggap negara-negara tersebut sebagai halaman belakangnya.
            Dengan Selandia Baru, Australia berusaha untuk tetap memelihara keserasiannya. Tetapi hubungan itu seringkali mengalami hambatan psikologis karena kecenderungan Australia yang menganggap selandia baru sebagai saudara muda.
            Antara Australia dengan Papua New Guinea terdapat hubungan khusus dalam berbagai kegiatan pemerintah dan non pemerintah. Komitmen Australia terhadap Negara bekas wilayah kekuasaannya itu sangat mendasar dalam politik luar negerinya.






5.      Hubungan luar negeri Australia dengan Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat sorotan dari kebijakan dan hubungan luar negeri Australia Indonesia di mata Australia merupakan salah satu negara di Pasifik Selatan yang tentu saja terletak di bagian utara Australia hubungan tersebut naik dan turun dipengaruhi oleh keadaan masing-masing negara dan dunia international.
            Di bidang ekonomi, kedua negara telah menanda tangani persetujuan dagang pada Desember 1959 yang di perbaharui pada November 1972. Sejak itu pertumbuhan neraca perdagangan menunjukan peningkatan kedua negara juga merintis kerjasama ekonomi di Laut Timur mengenai eksploitasi minyak dan gas.
            Di bidang pertahanan dan keamanan, cukup banyak program kegiatan yang dilakukan salah satunya yaitu kerjasama pertahanan (defence cooperation) yang disingkat DEPCO meliputi kegiatan seperti patroli bersama, latihan perang bersama, pemetaan pertama dan pertukaran personil.
            Pada tahun 1968, Australia dan Indonesia menandatangani perjanjian kebudayaan. Suatu perjajian kebudayaan pertama yang dibuat oleh Australia dengan negara lain. Tahun 1972, dicapai kesepakatan untuk mendirikan pusat kebudayaan Australia di Jakarta.
            Sedangkan dalam rangka Colombo Plan, Indonesia telah banyak memanfaatkan beberapa proyek terutama di bidang pendidikan, yaitu penanda tanganan naskah kerjasama pada Desember 1987 berupa bantuan tenaga pengajar Bahasa Indonesia untuk pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah dasar dan menengah Australia Utara, serta kerjasama dalam program pendidikan teknik dan kejuruan.

PERKEMBANGAN POLITIK LUAR NEGERI AUSTRALIA


Australia merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah menarik. Australia bisa maju seperti sekarang ini tidak terlepas dari peran serta negara maju yang menjadi negara induknya terdahulu yaitu Inggris. Inggris merupakan negara induk Australia karena Australia pada awalnya adalah daerah koloni milik Inggris. Selain itu, hubungan luar negeri Australia dengan negara tetangga juga merupakan faktor penting yang menjadikan Australia seperti sekarang ini.
            Pada awal berdirinya Commonwealth of Australia, merupakan tonggak sejarah baru bagi Australia. Saat itu adalah suatu era, dimana enam koloni yang berdiri sendiri secara terpisah-pisah, bergabung menjadi satu yang kemudian disebut sebagai Federasi Colonial. Saat itu satu bangsa siap untuk lahir yaitu Australia. Pada masa itu Australia memiliki wewenang untuk mengatur kedaan negaranya sendiri dan terbebas dari Inggris. Namun Australia belum mampu untuk menjalankan negara itu sendiri, Australia masih membutuhkan bantuan dari negara induknya yaitu Inggris.
Untuk urusan dalam negeri, Australia telah diberi kemerdekaan oleh Inggris. Namun urusan luar negeri Australia masih memerlukan pengawasan dari pemerintah Inggris. Semua hubungan bangsa lain masih harus diatur oleh pemerintah Inggris. Pada saat itu lahirlah pendapat dari kalangan pemerintah Federal Australia bahwa “tidak ada perbedaan kepentingan antara Australia dengan Inggris”. Namun akhirnya pendapat ini dipatahkan karena adanya kepentingan Australia akan suatu pulau yaitu Irian. Keadaan ini telah di sadari lebih dulu oleh Quensland. Akibat dari letak yang jauh dari Inggris, Australia tidak banyak mendapat dukungan dari Inggris untuk mempertahankan maupun menduduki Quensland. Akibat dari adanya keadaan yang demikian, pemerintah Australia mulai berfikir bagaimana caranya mereka mempertahankan diri tanpa selalu mengharapkan bantuan dari Inggris.


            Pada tahun 1907, Australia diberi status dominion. Dengan demikian statusnya sebagai koloni Inggris mulai ditinggalkan. Status dominion ini memungkinkan Austalia untuk mulai memikirkan sendiri urusan hubungan luar negerinya. Untuk selanjutnya Australia tidak lagi ditangani oleh Inggris dalam melakukan hubungan luar negerinya. Dan pada tahun 1909, Australia mengeluarkan undang-undang yang disebut The Defence Act. Australia mulai mengambil inisiatif sendiri pembinaan pertahanannya.

1.      Australia pada Masa Perang Dunia I

·         Selama perang dunia pertama berlangsung. Australia selalu berada dibelakang Inggris. Inggris selalu membantu Australia terutama di bidang militer. Australia masih bersandar pada angkatan bersenjata milik Inggris yang dikenal baik dalam urusan berperang.
Alasan Inggris selalu membantu Australia karena:
a)      Australia merupakan negara bekas koloni Inggris, meskipun sudah berdiri sendiri namun ikatan tersebut masih terjaga.
b)      Rakyat dan pemerintah Australia tidak merasa keberatan atas campur tangan Inggris terhadap politik luar negerinya.
c)      Pada saat itu angkatan perang Australia relatif masih sangat lemah dan kecil.
d)     Australia membutuhkan perlindungan dan bantuan Inggris untuk kemanan serta pertahanan wilayahnya.
·         Dalam perang dunia pertama, Australia berperang menghadapi beberapa negara, yaitu:
a)      Tahun 1914, Australia menghadapi Jerman di New Guinea dan pada saat itu pula Guinea menyerah.
b)      Pasukan Australia diberangkatkan menuju Timur Tengah dan kawasan Eropa untuk membantu pasukan Inggris melawan pasukan Jermen, Australia dan Turki. Pada 9 November 1914, pasukan Australia berhasil menenggelamkan kapal Emden (kapal perang Jerman) yang berada di Samudra Hindia.
c)      ANZAC yaitu pasukan gabungan Australia dan New Zealand Army Corps, bersama-sama dengan pasukan Inggris dan Perancis bermaksud membantu Rusia yang pada saat itu mengalami tekanan dari pihak Jerman. Namun upaya ini mengalami kagagalan.
Setelah perang dunia pertama usai, timbul kesadaran dalam diri rakyat Australia bahwa Australia berhak disejajarkan dengan negara-negara lain yang sudah lama berdiri. Perdana menteri Australia, William Highes mendesak agar Australia diakui dan memiliki hak yang sama dengan bangsa merdeka lainnya. Dan pada akhinya tuntutan Highes tersebut dikabulkan oleh Inggris. Untuk pertama kalinya Australia mendatangani perundingan perdamaian Versailles. Dan ketika Liga Bangsa-Bangsa di bentuk, Australia ikut menjadi anggota di dalamnya.
Pada tahun 1931, Atatue Of West Minster secara resmi mengakhiri kekuasaan Inggris. Dengan demikian Inggris tidak lagi berkuasa untuk mengawasi hubungan luar negeri Australia. Namun Australia masih tetap mengandalkan Inggris dalam kepentingan luar negerinya.
2.      Australia pada Masa Perang Dunia II
Perang Dunia II diawali dengan serangan Jerman terhadap Polandia pada tanggal 1 September 1939. Tidak lama kemudian Inggris menyatakan perang terhadap Jerman, dan Australia siap membantu Inggris. Dua tahun setelah meletusnya Perang Dunia II, Jepang menyerang pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbor (7 Desember 1941). Serangan Jepang ini melibatkan Amerika Serikat secara langsung dalam Perang Dunia II. Kemudian Jepang berhasil menguasai Malaya, Filipina, dan Indonesia. Serangan Jepang ini merupakan ancaman langsung bagi Australia. Australia meminta perlindungan angkatan laut dan angkatan udara kepada Amerika Serikat. Dan Australiapun dapat menghindari serbuan Jepang.

3.      Hubungan Luar Negeri Australia Pasca Perang Dunia II
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, banyak terjadi perubahan di seluruh bagian dunia. Perubahan yang menonjol adalah banyaknya daerah di Asia dan Afrika yang awalnya dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa telah terlepas dan merdeka. Berakhirnya Perang Dunia II membuat Inggris kehilangan koloninya di Asia dan Inggris Raya, mengalami kemunduran.
            Perubahan-perubahan ini, berpengaruh pada politik luar negeri Australia. Australia yang pernah mendapat bantuan Amerika dalam menghindari serangan Jepang, telah membuat Australia perlahan-lahan lepas dari Inggris. Pada tahun 1951, Australia mulai mengadakan kerjasama dengan New Zealand dan Amerika Serikat. Kerjasama ini menghasilkan perjanjian yaitu perjanjian ANZUS TREATY. Perjanjian ini adalah perjanjian pertama yang di tandatangani Australia tanpa campur tangan Inggris.
            Berakhirnya Perang Dunia II ini menyadarkan Australia bahwa negaranya berada di wilayah Asia, khususnya wilayah Asia Tenggara, dan terletak di Pasifik. Dengan munculnya kesadaran tersebut, Australia mulai memiliki keinginan untuk menjalin hubungan baik dengan negara tetangganya. Pada tahun 1950, Australia berkeinginan untuk menderikan suatu organisasi yang menjadi wadah bagi negara-negara Asia (Asia Selatan dan Asia Tenggara) yang disebut dengan Colombo Plan.
            Latar belakang berdirinya Colombo Plan adalah adanya kesadaran bahwa kepentingan penduduk Asia meliputi kepentingan seperempat penduduk dunia. Colombo memiliki dua program pokok yaitu Economic Development Programmed dan Technical Cooperation Sceheme. Hasil yang telah ada dari program tersebut adalah adanya peningkatan dalam bidang produksi pertanian, pengairan, dan perluasan tanah yang di olah. Technical Cooperation Scheme bertidak sebagai penyedia para ahli untuk memberikan latihan bagi teknisi-teknisi dan member bantuan dalam berbagai proyek pembangunan. Selain itu para teknisi juga mendapat kesempatan mengikuti pendidikan dan latihan khusus di Australia. Walaupun Australia masih terikat oleh Inggris dalam British Commonwealth Of Nations, namun ikatan Inggris semakin longgar. Inggris tidak lagi menjadi partner dagang utama Australia, karena Australia lebih memilih Jepang dan negara-negara asean sebagai partner dagangnya. Sebagai negara yang ikut menanda tangani piagam PBB, Australia mulai aktif dalam berbagai kegiatan badan internasional.






4.      Hubungan Luar Negeri Australia dengan Negara Lain
Sebagai negara yang merdeka, Australia memiliki tugas utama memberikan kesejahteraan, keamanan dan kedamaian terhadap warga negaranya juga penduduk dunia. Tugas tersebut bisa diwujudkan dengan cara membina baik dengan negara lain.
Kebijakan luar negeri Australia sejak awal pada dasarnya cenderung berkiblat pada Inggris dan Amerika Serikat, mengikuti ikatan moral dan tradisi nasionalnya dalam menjalankan politik luar negerinya. Australia memberi perhatian khusus kepada Cina, Jepang, dan negara-negara Asean, Selandia Baru, Papua Nugini, dan negara-negara Pasifik Selatan.
            Australia juga memberi pandangan secara istimewa terhadap Asean karena organisasi regional negara-negara Asia Tenggara ini dapat dianggap sebagai The Stabilizing Factor di Asia Tenggara. Kerjasama dengan Asean merupakan salah satu tiang politik luar negeri Australia. Asean dianggap kelompok yang mempunyai prospek hubungan ekonomi yang cerah dan dinamis. Dioalog Australia-Asean dimulai sejak tahun 1974. Pada tahun 1978, dibentuk forum Australia-Asean Consultative Meeting yang mengadakan kegiatan pertemuan secara berkala.
            Dengan negara-negara kawasan Pasifik Selatan, Australia juga mempunyai kepentingan strategis, politis, dan ekonomis yang semakin meningkat. Australia menganggap negara-negara tersebut sebagai halaman belakangnya.
            Dengan Selandia Baru, Australia berusaha untuk tetap memelihara keserasiannya. Tetapi hubungan itu seringkali mengalami hambatan psikologis karena kecenderungan Australia yang menganggap selandia baru sebagai saudara muda.
            Antara Australia dengan Papua New Guinea terdapat hubungan khusus dalam berbagai kegiatan pemerintah dan non pemerintah. Komitmen Australia terhadap Negara bekas wilayah kekuasaannya itu sangat mendasar dalam politik luar negerinya.






5.      Hubungan luar negeri Australia dengan Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat sorotan dari kebijakan dan hubungan luar negeri Australia Indonesia di mata Australia merupakan salah satu negara di Pasifik Selatan yang tentu saja terletak di bagian utara Australia hubungan tersebut naik dan turun dipengaruhi oleh keadaan masing-masing negara dan dunia international.
            Di bidang ekonomi, kedua negara telah menanda tangani persetujuan dagang pada Desember 1959 yang di perbaharui pada November 1972. Sejak itu pertumbuhan neraca perdagangan menunjukan peningkatan kedua negara juga merintis kerjasama ekonomi di Laut Timur mengenai eksploitasi minyak dan gas.
            Di bidang pertahanan dan keamanan, cukup banyak program kegiatan yang dilakukan salah satunya yaitu kerjasama pertahanan (defence cooperation) yang disingkat DEPCO meliputi kegiatan seperti patroli bersama, latihan perang bersama, pemetaan pertama dan pertukaran personil.
            Pada tahun 1968, Australia dan Indonesia menandatangani perjanjian kebudayaan. Suatu perjajian kebudayaan pertama yang dibuat oleh Australia dengan negara lain. Tahun 1972, dicapai kesepakatan untuk mendirikan pusat kebudayaan Australia di Jakarta.
            Sedangkan dalam rangka Colombo Plan, Indonesia telah banyak memanfaatkan beberapa proyek terutama di bidang pendidikan, yaitu penanda tanganan naskah kerjasama pada Desember 1987 berupa bantuan tenaga pengajar Bahasa Indonesia untuk pengembangan kurikulum Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah dasar dan menengah Australia Utara, serta kerjasama dalam program pendidikan teknik dan kejuruan.